IMUNISASI DASAR PADA ANAK
POLIO
Vaksin ini disimpan pada suhu 2oc - 8oc
Bersifat sangat stabil, namun sekali dibuka akan kehilangan potensi karena perubahan PH, terpapar dengan sinar matahari
OPV(oral polio vaccine) dpt disimpan beku, cara mencairkan dengan digulir-gulirkan pd tangan sampai cair & dijaga agar warna tidak berubah merah muda mjd orange muda
Virus polio dpt bertahan hidup ditinja sampai 6 mg setelah divaksin
Pemberian ASI min ½ jam setelah pemberian
OPV jika dlm 10 menit dimuntah harus diulang
Dosis OPV 2 tetes yi: (0.1ml)
Kontraindikasi
Penyakit akut/demam > 38.5 oc
Muntah & diare,imunisasi ditunda
Imunodefisiensi
BCG
WHO report on tuberculosis epidemic tahun 1997 menyatakan terdapat 7.433.000 kasus TB didunia, terbanyak di asia tenggara , Indonesia mrpkan 3 terbesar
(Ranuh,2001:79)
Bacille Calmitte Guerin (BCG) adl vaksin yg dibuat dr Mycobakterium bovis yang dibiakkan dan dilemahkan, diberikan u anak usia < 2 bulan dengan uji tuberculin negatif.
Efek proteksi timbul 8 – 12 mg setelah penyuntikan, efek proteksi bervariasi antara 0-80% ini krn: Vaksin itu sendiri dan lingkungan
Dosis BCG 0.05ml, di deltoid kanan, jk terjdi limfadeniti (saxilla) lebih mudah dideteksi, program pemerintah
Vaksin BCG tidak boleh kena sinar matahari, suhu penyimpanan 2oc-8oc
Vaksin yg sdh diencerkan hrs segera dibuang dlm 8 jam
Kontraindikasi BCG:
Reaksi tuberculin > 5 mm
Menderita infeksi HIV
Anak gizi buruk
Demam tinggi
Infeksi kulit yang meluas
Rekomendasi:
BCG anak < 2 bulan
Jk bayi kontak erat dgn penderita TB dg BTA(+3) sebaiknya diberikan INH profilaksis dulu
HEPATITIS B
Dosis 0.5 ml di paha anterior lateral/deltoid
Kontra indikasi belum ada
Jadwal diberika 3X dgn jarak suntikan I & II 1 – 2 Bln, suntikan ke III 6 bln dari vaksin pertama
Sebaiknya diberikan sedini mungkin
DPT
Dosis 0.5 ml, secara IM di paha anterior lateral
DPT I = 2 – 4 Bln
DPT II = 3 – 5 bln
DPT III = 4 – 6 bln
DPT IV (ulang) = 18 – 24 bulan (satu tahun setelah DPT 3)
DPT V = masuk sekolah 5 – 7 th
DPwT Dipteri Pertusis whole-cell Tetanus
Suspensi kuman pertusis mati, dibuat di AS, memberikan reaksi local dan demam ringan (krn dikeluarkannya endotoksin & debris)
DpaT Dipteri Pertusis a-celuller Tetanus
Konta indikasi DPwT dan DpaT=
Riwayat anafilaksis dan ensefalopati sesudah pemberian vaksin sebelumnya
Precaution
Riwayat hiperpireksia, anak menangis 3 jam setelah pemberian, kejang dlm 3 hari sesudahnya
CAMPAK
Dosis 0.5 ml berasal dari vaksin hidup yang dilemahkan (type Edmoston B)
Dosis 0.001 ml jk berasal dari Virus campak yang matikan
Diberikan usia 9 bulan, sec SC dalam di deltoid
Bila ada KLB maka imunisasi campak perlu di ulang lagi
PENYIMPANAN (Perlu diperhatikan sekali)
a. rusak karena sinar matahari
ex: OPV dan campak
b. rusak krn terlalu dingin
ex: toxsoid dipteri, tetanus, pertusis, (DPT,DT), HB
o vaksin yang rusak biasanya terlihat perubahan fisik
ex: pd DPT terlihat gumpalan-gumpalan tidak dapat
larut lagi meski di kocok berulang kali
o harus ada termometer di lemari pendingin
o lemari pendingin harus tertutup rapat dan tidak boleh ada kebocoran
o lemari pendingin tidak untuk menyimpan makanan
o botol/plastik berisi es aatu air garam(1-2 sendok makan perliter) diletakkan dibagian bawah lemari pendingin, untuk pertahankan suhu jika lisrik mati
o tidak boleh meletakkan vaksin di pintu lemari pendingin
o jgn penuhi lemari pendingin dengan vaksin/melebihi kapasitas
o jika akan membuang bunga es maka vaksin di pindahkan ke lemari pendingin yg lain
jenis vaksin
Penyimpanan vaksin sentral berlistrik (propinsi) smpai dg 6 bln
Penyimpanan vaksin regional berlistrik (kabupaten) smpai dg 3 bln Penyimpanan vaksin di daerah kabupaten atau pusat kesehatan berlistrik (puskesmas) smpai dg 1 bln
OPV 15 sampai – 25 oc (WHO)
depkes = sama
BCG, campak 15 sampai – 25 oc atau0oc – (+ 8 oc) (WHO)
depkes = +2 oc s/d + 8 oc
DPT,DT,TT
Hepatitis B 0 oc s/d + 8 oc
depkes = +2 oc s/d + 8 oc
Vaksin yg sangat tidak stabil pd temperatur ruangan:
• OPV, campak, BCG
Vaksin yg harus dilindungi dari sinar matahari:
• OPV, BCG, campak
Vaksin yang tidak boleh beku:
• DPT,DT,TT
• Hepatitis B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar